Seringkali kita mengalami kesakitan, kemurungan, keputusasaan dan kesendirian. Semuanya mengilustrasikan bahwa dunia ini kejam dan selalu menyakiti perasaan. Sehingga membuat kita bertanya apakah ada tempat yang bisa dihuni selain dunia ini. Kalimat pertanyaan tersebut adalah bait dari sebuah keputus asaan.
Aku selalu befikir bagaimana cara agar bisa terlepas dari rasa ini. Rasa dimana semua orang tidak ingin mengalaminya. Kesendirian membuatku merasa bahwa aku hanyalah pemeran cadangan dalam sebuah sandiwara telenovela. Yang hanya diperlukan ketika ada pemain inti yang terluka.
Menceritakan tentang keluh kesah kita kepada orang lain ternyata bukanlah hal yang baik. Belum tentu orang tersebut bisa memahami hati dan perasaan kita. Mungkin dia bisa memberi nasihat yang bertele-tele tapi pada dasarnya kita sedang tidak membutuhkan nasihatnya. Kita hanya ingin mencurahkan sebuah rasa yang sakit bila lama dipendam.
Bila berbicara kepada orang lain bukanlah sebuah solusi mungkin kembali menyendiri adalah hal yang terbaik. Sebenarnya orang yang sedang mengalami perasaan ini hanya butuh orang yang memahami perasaannya bukan dengan cara memberi nasihat tapi dengan menemani dan memahami bahwa hati kita sedang terluka.
Luka ini bisa saja menjadi sebuah penyakit fisik apabila berlangsung lama. Karena dari sebuah luka hati dan perasaan bisa membuat kondisi fisik terganggu. Kita bisa saja lari dari kenyataan tapi kenyataan selalu ada bersama kita.
Terlepas dari semua ini aku hanya ingin mengubah luka menjadi bahagia entah bagaimanapun caranya. Kucoba caraku sendiri dengan langkah awal ialah mencoba memahami orang yang hatinya sedang terluka. Kucoba untuk memahaminya sedikit demi sedikit tentang rasa apa yang ada dalam hatinya dan apa yang ia inginkan.
Memahami hal tersebut bukan hal mudah jika kita masih menggunakan logika lalu memberi nasihat, itu bukan hal yg tepat. Pahamilah dengan hati dan perasaan kita. Buatlah bahagia dengan cara yang tepat dan sederhana, ajaklah ia bermain dengan pikirannya layaknya ia sedang menikmati dunia hingga ia lupa akan lukanya kemuadian melakukan hal-hal yang menarik baginya.
Ketika seseorang bisa mengontrol suasana hatinya walau ketika hatinya sedih maupun bahagia, ia bisa membuat suatu karya yang luar biasa karena perasaan adalah hal utama dalam membuat karya. Karya bukanlah hal yang harus berbentuk. Karya ialah hal yang membuatmu bahagia karenanya. Dan dari sinilah orang-orang bermental baja lahir. Sebut saja Abraham Lincoln (Presiden Amerika Ke-16), Kolonel Sanders (Penggagas KFC), Jack Ma (Pendiri Alibaba Grup), B.J Habiebie (Presiden RI Ke-3) dan masih banyak lagi. Pada intinya mereka bisa memiliki sebuah karya dan mental yang luar biasa ketika mereka terluka.
~Berbicaralah dengan pikiranmu, ajak ia bermain lalu buat ia percaya padamu~
Komentar
Posting Komentar