Joni dengan senang hati menerima pemberian itu, dia membawa formula itu kerumahnya lalu ia simpan di tempat yang aman agar keberadaannya tidak diketahui oleh keluarganya. Melihat gerak-gerik anaknya yang mencurigakan, orang tuanya pun segera mencari tahu apa yang disembunyikan oleh anaknya.
Ketika Joni ditanya oleh orangtuanya joni hanya menjawab bahwa dia tidak menyimpan apapun dan tidak menyembunyikan apapun, ia hanya beralasan bahwa ia sedang mengalami gejala sakit ringan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena sakitnya akan segera sembuh.
Dikamarnya ia mencari tau apa saja zat kimia yang terkandung pada formula itu. Berdasarkan peralatan kimia seadanya dia meneliti apa ada zak istimewa didalamnya karena pak Fajar bilang padanya pada formula itu ada zat kimia istimewa yang sulit dicari di bumi. Oleh sebab itu pak Fajar menyebut formula ini istimewa.
Karena pengetahuan kimia yang tidak begitu mumpuni, usaha joni tidak membuahkan hasil apapun, dia hanya berpikir formula ini suatu saat akan membantunya.
Keesokan harinya ketika Joni dan ayahnya hendak pergi kesekolah, ayahnya ditelefon oleh polisi bahwa ada teroris yang meledakkan bom dan menghancurkan separuh kota Solo. Sontak ayahnya mempercepat laju mobilnya agar cepat sampai kesekolah anaknya lalu ia bisa melihat situasi kota yang hancur di tangan teroris yang tidak bertanggung jawab.
Joni pun bingung akan tetapi ia berharap bahwa ayahnya dapat menyelesaikan masalah ini. Sesampainya dikelas, Joni dibertitahu oleh wali kelasnya bahwa pak Fajar sudah mengundurkan dari sekolah ini karena akan pergi keluar kota dan tinggal bersama keluarganya yang ada disana.
Sedikit sedih mendengarnya dan membuat Joni heran kenapa pak Fajar tidak memberi tahu dirinya bahwa ia akan pindah keluar kota. Joni menjalankan hari seperti biasanya lagi, dia menjadi anak yang selalu menyendiri dan jarang bergaul dengan teman di sekolahnya.
Bel istirahat tiba dan ia pergi ke kantin untuk jajan. Ketika hendak berjalan menuju kekelasnya, ia tersandung sebuah batu lalu jatuh. Banyak orang yang melihat itu dan lalu mentertawainya dan mengejeknya bahwa ia adalah anak culun dan aneh. Joni mengambil jajannya yang jatuh, ternyata ada orang lain yang lebih dulu mengambilnya dan ia adalah gadis cantik kelas 2 bernama Wanda Citra. Wanda adalah gadis cantik dan baik, ia sangat dihormati oleh seisi sekolah karena ayah dan ibunya adala seorang arti ibukota yang sangat terkenal.
Ada perasaan yang berbeda dalam diri joni kepada Wanda tapi Joni tidak terlalu menghiraukannya, ia mengucapkan terimakasih pada Wanda lalu ia pergi. Disekolah joni selalu dijahili oleh teman sekelasnya yang bernama Fatur Dirga, bahkan ia mengatakan bahwa Joni tidak layak ada dikelas ini karena dia tidak punya teman dan ia culun.
Sebenarnya Wanda kagum dengan Joni, ia pintar dan pendiam dan itulah pria yang Wanda suka. Bel pulang telah tiba dan Joni menunggu jemputan dari ayahnya tapi sudah 1 jam ia menunggu tapi ayahnya tidak datang-datang. Wanda lalu menghampirinya dan menawari Joni untuk naik mobil bersamanya tapi Joni menolak lalu Wanda keluar dari mobilnya dan mengajak Joni untuk naik kendaraan pribadi untuk pulang. Dalam hati Joni, ia sangat senang dan ini adalah kali pertama ia merasakan bahagia di sekolahnya.
Diperjalan Wanda dan Joni terlibat begitu banyak percakapan, lalu ketika didalam mobil angkutan umum, mereka sama-sama berdiri dan tanpa sengaja kepala mereka terbentur. Mereka terlihat tersenyum satu sama lain. Dalam mobil Wanda bercerit banyak hal bahwa ia selalu memperhatikan Joni, ia mengaguminya dan ia suka padanya. Tanpa terasa itu adalah ungkapan cinta yang secara tidak langsung ditujukan untuk Joni. Wanda ingin Joni menjawab pernyataan cintanya.
--->To be contiued<---
Komentar
Posting Komentar